BARRU - Almarhumah Hasnah Syam, awalnya hanya gadis dusun yang lahir di Ajjakkang, membangun keluarga di Maros, berkarir di Pinrang, berpolitik di Barru, berkinerja di Gedung DPR Senayan Jakarta, dan menghembuskan nafas terakhir di Kuala Lumpur Malaysia.
Sebuah epik sejarah dari sosok perempuan terhormat yang berhasil membangun dari Nol hingga menjadi yang terbaik di masanya. Hal ini, terlihat jelas di prosesi pemakaman yang dipimpin langsung oleh Pj. Gubernur Sulsel, Bahtiar di Rujab Bupati Barru, Kamis (21/12/2023).
Dibawah cahaya matahari yang cerah, ribuan pelayat bergabung dalam kedukaan mendalam bersama Bupati Barru sekeluarga dan beberapa tokoh nasional lainnya.
Pun demikian, saat dibawa ke Masjid Agung Barru, untuk prosesi shalat jenazah, rangkaiannya dipimpin ulama paling kharismatik di Sulsel, Sang Guru Besar Darud Dawah Wal Irsyad (DDI) Mangkoso, Prof. Faried Wajdy.
Disela rakaat Shalat Dhuhur terakhir, Ketua MUI Barru ini menyempatkan melakukan Doa Qunut Nazilah dan melanjutkan memimpin Shalat Jenazah yang diikuti ribuan jamaah.
Kemudian, jenazah pun diberangkatkan ke persemayaman terakhir di pekuburan Islam di Ajakkang. Semua prosesi yang berjalan khidmat dan lancar ini, Bupati Barru, Suardi Saleh, menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada semua warga Barru yang turut berduka dan hadir disepanjang prosesi pemakaman.
"Assalamu alaikum, Tabe, perkenankan saya menyampaikan terima kasih kepada bapak/ibu saudaraku semua atas penyampaian ungkapan belasungkawanya kepada (Almarhumah) Ibu Dokter, baik yang hadir secara langsung di rumah duka maupun melakui WAGrup kecintaan kita ini . Mohon di maafkan bilamana ada kekhilafan Ibu Dokter selama berinteraksi dengan kita semua. Serta mohon doanya semoga arwah beliau diterima ditempat terbaik disisi Allah SWT.
Aaminnn yaa rabball aalamiimnn.
H. Suardi Saleh & Keluarga"
Demikian testimoni Bupati Barru yang ia tulis dan kirim sendiri di beberapa WA Grup di Daerah.