SOPPENG - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi NasDem drg. Hj. Hasnah Syam, MARS., melakukan roadshow sosialisasi di Sulawesi Selatan, yakni dikabupaten Wajo, Bone dan Soppeng sejak 28-30 Juli 2023.
Pantauan wartawan media ini, antusias masyarakat terhadap informasi tentang program percepatan penurunan stunting dan pengawasan obat dan makanan masih sangat tinggi. Hal ini terlihat di tiga titik lokasi kegiatan, peserta selalu membludak, bahkan melebihi undangan yang ditetapkan panitia.
"Alhamdulillah antusias masyarakat untuk mengikuti sosialisasi cukup tinggi. Semua titik kegiatan selalu dihadiri peserta melebihi yang diundang. Dan Pemerintah Daerah turut memberikan dukungan positif. Oleh karenanya, kami terima kasih dan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini dengan sukses", kata Hasnah Syam usai melakukan sosialisasi di Resort Triple 8, kabupaten Soppeng, Ahad (30/7/23).
Seperti diketahui, roadshow diawali sosialisasi Promosi dan KIE Program Percepatan penurunan stunting wilayah khusus di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Anggota DPR RI Hasnah Syam didampingi Kepala BKKBN Perwakilan Sulawesi Selatan, Sodiqin SH. MH., dihadiri sekira 300 perserta. Sosialisasi dilaksanakan di Gedung PGRI Kab. Wajo, Sabtu 29/7/2023.
Di hari yang sama, sosialisasi dilanjutkan di Pompanua Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone. Hasnah Syam bersama BBPOM Sulsel menggelar Sosialisasi KIE terkait Pengawasan Obat dan Makanan. Acara berlangsung di Aula Petta Punggawa Pompanua Kab. Bone, Hasnah Syam yang akrab disapa Bu Dokter disambut antusias masyarakat.
Sedangkan pada hari kedua, Ahad (30/7/23) kegiatan dilanjutkan di dua titik di Kabupaten Soppeng. Pertama sosialisasi Pengawasan Obat dan Makanan bersama Mitra Kerja BBPOM dan yang kedua Kampanye Percepatan Penurunan Stunting bersama BKKBN.
Hasnah Syam, menjelaskan tujuan sosialisasi pengawasan Obat dan Makanan dan program Kampanye Percepatan Penurunan Stunting pada intinya mengedukasi masyarakat agar memahami resiko pernikahan diri dan perlunya asupan gizi para ibu hamil dan anak di bawah umur dua tahun (Baduta) sehingga tidak berpotensi stunting.
"Begitu pula masyarakat harus cerdas memilih obat dan makanan yang sehat dan halal", ujar Hasnah yang juga ketua TP PKK Barru.
(Ahkam/Syam)