BARRU - Nasib naas kembali menimpa warga Barru Damri (57) warga Pesse, desa Lempang, kecamatan Tanete Riaja kabupaten Barru, Sulsel, yang tewas tertembak kelompok separatis teroris (KST) meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar.
Kepergian korban mencari nafkah sebagai tukang ojek ternyata berakhir duka. Padahal sebelum tertembak almarhum sudah mengirin kabar jika akan secepatnya pulang ke Pesse untuk menemui keluarganya.
Menurut pengakuan Ketua Kerukunan Keluarga Daerah Barru ( KKDB) Kabupaten Timika, Iwan Anwar yang memimpin pengiriman jenazah almarhum dari Timika ke Makassar menyatakan Damri sebelum tertembak mengirim kabar akan pulang ke Barru karena tiket pesawat sudah dibeli.
Namun takdir berkata lain, Damri tewas ditangan kelompok separatis teroris( KST), sekitar pukul 15.06 wit, Senin (23/1/2023), di jembatan Ilame, jalan Gome kampung Mako, distrik Gome, kabupaten Puncak Papua.
Sepupu korban, Dr. H. Halim Muharram yang juga mantan Kepala LPMP Sulsel saat dihubungi mengaku masih berada dirumah duka untuk melayat keluarga dekatnya.
“Korban ini masih sepupu satu kali saya dan saat kami memimpin LPMP Sulsel pernah ikut bekerja dalam proyek pembangunan kantor. Meski hanya sebentar, kemudian dia pamit untuk merantau dan hari ini justru menerima kabar kalau harus kehilangan sepupu yang jauh-jauh merantau mencari nafkah. Semoga keluarga kami ini husnul khatimah, ” ucap Halim dengan nada sedih.
Aksi Penyerangan yang dilakukan KST dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam terhadap Damri yang berprofesi sebagai tukang Ojek. Pelaku diperkirakan anggota Kelompok Separatis Teroris (KST) Puncak Papua pimpinan Numbuk Telenggen.
Berdasarkan informasi yang beredar sesuai fakta-fakta peristiwa yang merenggut nyawa Damri. Kejadian tanggal 23 Januari 2023, pukul 15.06 wit bertempat di jembatan Ilame, jalan Gome, Kampung Wako, Distrik Gome, Kabupaten Puncak Papua telah terjadi aksi penyerangan dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam terhadap Damri yang dilakukan oleh anggota Kelompok Separatis Teroris (KST) Puncak Papua pimpinan Numbuk Telenggen sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Baca juga:
Pergilah Anakku, Busur T’lah Dilepas
|
Pasca korban ditemukan dengan sejumlah luka tembak, terungkap Identitas korban bernama Damri, NIK 7311011012650001, tempat dan tanggal lahir, Barru, 10 Desember 1965, Umur 57 tahun, Status K-3, jenis kelamin laki-laki, agama Islam, suku Bugis, pekerjaan sebagai tukang ojek.
Korban merupakan warga Pesse RT. 01 RW.00, Kampung Lempang, Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Saat ditemukan korban mengalami luka tembak pada bagian leher sebelah kiri, luka senjata tajam pada bagian kepala belakang dan paha sebelah kiri.
Sesuai kronologis kejadian saat itu pukul 14.45 wit, Damri baru saja selesai melaksanakan makan siang dan melanjutkan pekerjaannya sebagai tukang ojek untuk mencari penumpang diseputaran Distrik Ilaga-Gome, Kabupaten Puncak Papua.
Sesaat kemudian, Damri mendapat penumpang seorang warga dan selanjutnya mengantar ke Distrik Gome, Kabupaten Puncak Papua. Namun pada pukul 15.03 wita Damri kembali menuju Kota Ilaga, Distrik Ilaga, dengan membawa satu orang penumpang.
Damri dikabarkan ditembak terlebih dahulu pada bagian leher sebelah kiri. Ketika itu korban masih berusaha melarikan diri namun dikejar pelaku selanjutnya pelaku menyerang korban menggunakan senjata tajam.
Bersamaan dengan kejadian tersebut Moses Wonda (Ketua Ojek OAP Ilaga/ASN Dinkes Puncak) yang hendak menuju Distrik Gome melihat kejadian segera berbalik arah menuju Kota Ilaga dan melaporkan ke Polsek Ilaga.
Moses kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Ilaga dan selanjutnya diteruskan ke Polres Puncak dan menginformasikan kepada seluruh jajaran aparat keamanan TNI-Polri wilayah Ilaga bahwa terdapat 1 (satu) orang tukang ojek (pendatang) yang diserang oleh anggota kelompok separatis teroris (KST) Puncak Papua di sekitar jembatan Ilame.
Aparat keamanan TNI-Polri kemudian merespon informasi tersebut untuk melaksanakan evakuasi terdiri dari personel satgas Elang III BIN, Satgas Kodim Yonif R 303/SSM dan Satgas Brimob Damai Cartenz bergerak menuju TKP menggunakan kendaraan trukd an rantis dalam rangka melakukan penyisiran guna olah TKP dan Tim Drone Satgas Elang III BIN melakukan pemantauan udara dari Koramil Ilaga, untuk melakukan pengamatan disepanjang jalan Ilaga-Gome selanjutnya diperoleh hasil satu orang tergeletak di jalan Gome.
Tim Keamanan TNI-Polri tiba di TKP dan melihat bahwa korban sudah tergeletak di jalan Wako. Selanjutnya tim evakuasi melakukan tembakan pengamanan mengantisipasi adanya pancingan oleh anggota KST dan membawa korban masuk ke dalam mobil truk.
Saat melaksanakan evakuasi terhadap korban terjadi gangguan tembakan sebanyak 2 kali yang dilakukan oleh anggota KST dari arah semak-semak sekitar Jembatan Ilame. Mendengar ada bunyi tembakan, Tim yang melaksanakan evakuasi melakukan tembakan balasan ke arah sumber suara.
Tim evakuasi membawa korban menuju RSUD Ilaga, Distrik Ilaga guna mendapatkan penanganan pertama oleh tenaga medis.
Setelah korban mendapatkan penanganan oleh Tim medis, korban selanjutnya dibawa menuju ruang perawatan guna mendapatkan penanganan intensif.
Berdasarkan hasil penanganan tim medis, korban dinyatakan meninggal dunia (MD) akibat luka tembakan dan luka senjata tajam.
Korban kemudian disemayamkan di Masjid Al-Ikhlas Ilaga, kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Papua.
Dari hasil pemeriksaan forensik dari tim medis terdapat beberapa luka pada bagian tubuh korban yakni luka tembak pada leher sebelah kiri dan tembus ke kepala sebelah kanan.
Selain itu ditemukan luka bacok dikepala bagian belakang dan telinga kiri dan luka tusuk senjata tajam dibahu kiri.
Berdasarkan kesaksian masyarakat pendatang dan rekan kerja tukang ojek diperoleh keterangan bahwa Damri merupakan satu-satunya ojek yang belum kembali ke Kota Ilaga dan masih membawa penumpang dari Kota Ilaga menuju Distrik Gome.
Aparat keamanan TNI-Polri wilayah Kabupaten Puncak Papua sering menghimbau kepada para tukang ojek agar tidak menarik penumpang melewati batas waktu yang ditentukan (Batas waktu s.d 14.30 WIT).
Direncanakan evakuasi jenazah almarhum Damri, tanggal 24 januari 2022 menuju Timika, kabupaten Mimika selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.
Ketua Kerukunan Keluarga Daerah Barru( KKDB) Kabupaten Timika Iwan Anwar bersama pengurus lainnya ikut turun tangan mengurus pengiriman jenazah saat masih berada di wilayah Timika hingga diterbangkan ke Makassar.
Anggota DPRD Timika dalam penuturannya saat pelepasan jenazah menyatakan almarhum ini merantau ke Timika untuk mencari nafkah demi keluarga.
“Kematian saudara kita ini sebagai syahid fi sabilillah karena sudah berjuang dijalan Allah demi keluarga. Jadi mari kita do’akan perjuangan saudara kita ini, semoga kematiannya dalam keadaan husnul khatimah, ” ujar Iwan.
Iwan juga meminta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan Insya Allah hari ini sekitar pukul 14.00 wita jenazah almarhum diterbangkan dari Timika ke Makassar.
“Kematian ini sudah menjadi takdir yang tidak bisa ditolak. Padahal almarhum ini sudah beli tiket untuk pulang ke Barru bertemu keluarganya. Tetapi ternyata takdir Allah berkehendak lain, ” ucapnya.
(Ahkam)