BARRU - Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., menghadiri acara pembekalan dan pelepasan KKN Tematik BUMDes (MKBM) STIE AMKOP Makassar tahun 2023 yang dirangkaikan dengan penandatanganan MoU antara Pemkab Barru dengan STIE AMKOP, di Kota Makassar, pada Sabtu (5/8/2023).
Acara tersebut juga dihadiri Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Dirjen Dikti Kemendikbudristek, Kepala LLDIKTI Wilayah 9, Ketua dan Civitas Akademika STIE Makassar dan para Mahasiswa/Mahasiswi KKN Tematik STIE AMKOP Makassar.
Dalam sambutannya, Bupati Suardi Saleh menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas terpilihnya kabupaten Barru sebagai lokasi KKN Tematik STIE AMKOP Makassar tahun 2023. Menurutnya, hal ini menjadi suatu kebanggaan dan kesyukuran yang sangat luar biasa.
"InshaAllah pilihan AMKOP Makassar terhadap kabupaten Barru sebagai lokasi KKN, akan kami upayakan menjadi pilihan yang memang sangat pantas dan tepat serta akan kami fasilitasi dengan sebaik-baiknya", ungkap Suardi Saleh dengan penuh rasa bangga.
Dalam kesempatan itu, Bupati dua periode ini menyampaikan gambaran kabupaten Barru dan beberapa keberhasilan pembangunan yang telah dicapai. Hal ini kata Bupati terlihat pada berbagai indikator pembangunan daerah antara lain, PDRB meningkat dari Rp. 8, 10 Triliun pada 2021 menjadi Rp. 8, 50 Triliun pada tahun 2022, PDRB perkapita meningkat dari Rp. 43, 43 juta pada 2021 menjadi 45, 00 juta pada tahun 2022.
Kemudian lanjut Bupati, pertumbuhan ekonomi meningkat dari 4, 77 persen pada tahun 2021 dan diprediksi akan mencapai diatas 5 persen pada tahun 2022. Prediksi ini dilatarbelakangi oleh adanya kenaikan produksi pertanian dari 5, 10% pada tahun 2021 menjadi 14, 63% pada tahun 2022. nilai capaian pertumbuhan ekonomi ini menjadikan kabupaten barru masuk kedalam 10 besar capaian pertumbuhan ekonomi tertinggi se-kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan.
"Indeks pembangunan manusia meningkat dari 71, 13 poin pada tahun 2021 menjadi 71, 53 poin pada tahun 2022 dan menjadikan kabupaten barru berada pada peringkat kedelapan dan masuk dalam kabupaten kelompok ipm kategori tinggi di sulawesi selatan. Angka kemiskinan menurun dari 8, 68 persen pada tahun 2021 menjadi 8, 40 persen pada tahun 2022, demikian pula dengan angka kemiskinan ekstrim di kabupaten barru juga mengalami penurunan dari 1, 89 persen pada tahun 2021 menjadi 0, 30 persen pada tahun 2022 dan menjadikan kabupaten barru paling rendah angka kemiskinan ekstrimnya di sulawesi selatan", terang Bupati.
Selain itu, Bupati juga menjelaskan prevalensi stunting menurun dari 26, 40 persen pada tahun 2021 menjadi 14, 10 persen pada tahun 2022, menempatkan kabupaten Barru sebagai kabupaten terendah prevalensi stunting-nya di Sulawesi Selatan.
Baca juga:
Panggil Namaku 'Siti'
|
"Pencapaian indikator pembangunan daerah tersebut di atas menunjukkan bahwa pemerintah selalu hadir bersama dengan seluruh unsur tatanan yang ada, bahu membahu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat", tutupnya.